Senin, Oktober 19, 2015

Jadikan PWI sebagai Rumah Besar Para Wartawan


DEKLARASI DUKUNGAN. Sejumlah wartawan dari berbagai media foto bersama pada acara Bimbingan Teknis Uji Kompetensi Wartawan yang dirangkaikan Pernyataan Deklarasi Dukungan kepada M Dahlan Abubakar (duduk di tengah) sebagai calon Ketua PWI Sulsel periode 2015-2020, di Gedung MULO Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Senin, 12 Oktober 2015. (Foto: Asnawin)

Jumat, September 04, 2015

Menjaga Eksisten Penerbitan Media Cetak


HADIAH ULANG TAHUN. Pemimpin Redaksi Majalah Pedoman Karya, Asnawin (kanan) memberikan hadiah ulang tahun berupa uang tunai sebesar Rp500.000, kepada Pemimpin Redaksi SKU Makassar Pena, Anwar Sanusi, pada acara ulang tahun ke-9 SKU Makassar Pena, di Pantai Tanjung Bayang, Makassar, Ahad, 23 Agustus 2015. (Foto: Ahmad Hidayat)

Senin, April 20, 2015

Wartawan Wajib Memiliki Kode Etik Jurnalistik



DIREKTUR Perpustakaan Pers PWI Sulsel yang juga Pemimpin Redaksi Majalah "Almamater", Asnawin Aminuddin, membawakan materi Kode Etik Jurnalistik, pada Pelatihan Jurnalistik yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, di Sekretariat HMI Makassar, Jalan Botolempangan Makassar, Ahad, 29 Maret 2015. (ist)

Jumat, Maret 13, 2015

Mantan dan Bekas




Ada beberapa catatan yang menarik dicermati dalam paragraf pertama (lead) berita olahraga, salah satu harian nasional, edisi Sabtu, 27 Desember 2014. Pertama, kata "mantan" dan kata "bekas" digunakan pada sebuah paragraf yang sama. Ini tentu menimbulkan tanda-tanya.


Konsistensi dan Ketelitian


Konsistensi sangat penting dalam berbahasa, termasuk dalam bahasa jurnalistik. Misalnya kalau pada paragraf pertama ditulis "... dua orang pelaku...", maka para paragraf berikutnya tetaplah menggunakan kata yang sama, jangan dikurangi menjadi "Kedua pelaku...". Tetapi yang paling penting adalah ketelitian. Kita harus teliti memilih kata yang benar dan sesuai ciri khas bahasa jurnalistik, antara lain singkat, padat, jelas, sederhana, dan menarik. (Foto: Asnawin)

Kalimat Aneh


Ini sebenarnya tidak termasuk dalam kajian Bahasa Indonesia Jurmalistik, karena bukan hasil karya wartawan.
Ini saya angkat sebagai bahan kajian bersama, karena ini adalah lead atau paragraf pertama sebuah artikel opini yang dimuat salah satu koran harian terbitan Makassar, edisi Sabtu, 31 Januari 2015.
Saya tertarik membahasnya karena tulisan ini sebenarnya menarik. Sayangnya, ketertarikan saya terganggu oleh kalimat aneh dan kata yang salah pada paragraf pertama.
Paragraf ini terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama dibuka dengan: "Kebiasaan Gus Dur membaca sastra sejak kecil, di kemudian hari..." (Foto: Asnawin)

Pemborosan Kata


PEMBOROSAN KATA atau pleonasme adalah salah satu majas dalam bahasa Indonesia. Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. (Foto: Asnawin)

Penurunan Jabatan


Sejumlah koran harian di Sulawesi Selatan memberitakan peristiwa mutasi di lingkungan Pemkab Bantaeng, karena ada peristiwa yang agak unik, yakni penurunan jabatan salah seorang PNS, dan PNS bersangkutan mengancam akan menggugat Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah ke PTUN. (Foto: Asnawin)