Jumat, Maret 13, 2015
Mantan dan Bekas
Ada beberapa catatan yang menarik dicermati dalam paragraf pertama (lead) berita olahraga, salah satu harian nasional, edisi Sabtu, 27 Desember 2014. Pertama, kata "mantan" dan kata "bekas" digunakan pada sebuah paragraf yang sama. Ini tentu menimbulkan tanda-tanya.
Konsistensi dan Ketelitian
Konsistensi sangat penting dalam berbahasa, termasuk dalam bahasa jurnalistik. Misalnya kalau pada paragraf pertama ditulis "... dua orang pelaku...", maka para paragraf berikutnya tetaplah menggunakan kata yang sama, jangan dikurangi menjadi "Kedua pelaku...". Tetapi yang paling penting adalah ketelitian. Kita harus teliti memilih kata yang benar dan sesuai ciri khas bahasa jurnalistik, antara lain singkat, padat, jelas, sederhana, dan menarik. (Foto: Asnawin)
Kalimat Aneh
Ini sebenarnya tidak termasuk dalam kajian Bahasa Indonesia Jurmalistik, karena bukan hasil karya wartawan.
Ini saya angkat sebagai bahan kajian bersama, karena ini adalah lead atau paragraf pertama sebuah artikel opini yang dimuat salah satu koran harian terbitan Makassar, edisi Sabtu, 31 Januari 2015.
Saya tertarik membahasnya karena tulisan ini sebenarnya menarik. Sayangnya, ketertarikan saya terganggu oleh kalimat aneh dan kata yang salah pada paragraf pertama.
Paragraf ini terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama dibuka dengan: "Kebiasaan Gus Dur membaca sastra sejak kecil, di kemudian hari..." (Foto: Asnawin)
Pemborosan Kata
PEMBOROSAN KATA atau pleonasme adalah salah satu majas dalam bahasa Indonesia. Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.
Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. (Foto: Asnawin)
Penurunan Jabatan
Sejumlah koran harian di Sulawesi Selatan memberitakan peristiwa mutasi di lingkungan Pemkab Bantaeng, karena ada peristiwa yang agak unik, yakni penurunan jabatan salah seorang PNS, dan PNS bersangkutan mengancam akan menggugat Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah ke PTUN. (Foto: Asnawin)
Langganan:
Postingan (Atom)