Langsung ke konten utama

Metode Penulisan Resensi


Frazer Bond (1961: 236) mengemukakan beberapa metode penulisan resensi, yakni Metode Klasik, Metode Laporan, Metode Panoramik, dan Metode Impressionistik. Metode Panoramik memerlukan pandangan yang bersifat sejarah. Sambil mengadakan pertimbangan terhadap buku, penulis resensi membanding-bandingkannya dengan seluruh rentetan sejarah buku-buku yang umumnya berkategori sama. 
 





--------------

METODE PENULISAN RESENSI


Frazer Bond (1961: 236) mengemukakan beberapa metode penulisan resensi, yakni :

1. Metode Klasik. 
Di sini para penulis resensi mempertimbangkan bobot karya buku yang dihadapinya, diukur dengan standar yang ditentukan oleh kekuatan dan kebiasaan dalam bidang khusus di mana karya buku itu diterbitkan..

2. Metode Laporan. 
Metode ini umumnya bersifat deskriptif. Penulis resensi dengan sempurna menggambarkan isi buku, serta mengutarakan pendapatnya melalui perincian yang ia pilih dan ia hilangkan.

3. Metode Panoramik. 
Metode ini memerlukan pandangan yang bersifat sejarah. Sambil mengadakan pertimbangan terhadap buku, penulis resensi membanding-bandingkannya dengan seluruh rentetan sejarah buku-buku yang umumnya berkategori sama.
Ini bisa juga disebut metode organik, karena pertimbangannya tidak menggunakan ukuran yang kaku atau rekaman hal-hal yang membangkitkan kegemparan secara subjektif, melainkan dengan menggunakan struktur penulisan, ide, dan pertimbangan manusiawinya yang sehat, serta memberi tempat bagi karya-karya lainnya yang lebih baik atau pun yang paling rendah mutunya, dikemukakan dengan gaya yang sama.

4. Metode Impressionistik. 
Penulis resensi yang berbakat impressionistic mengandalkan pertimbangannya terhadap buku, dengan melihatnya dari sudut pengaruhnya yang membuat dirinya menjadi insan yang sensitif. Mutu kritik demikian tergantung pada nilai pribadi pengeritiknya. Tidak ada yang lebih baik yang dapat dikerjakannya kecuali apa yang ingin dia sendiri kerjakan.

---------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tiga Pertanyaan Sebelum Menulis Feature

DIKLAT JURNALISTIK.  Direktur Perpustakaan Pers PWI Sulsel, Asnawin Aminuddin, membawakan dua materi, yakni "Memahami dan Menulis Berita" dan "Teknik Menulis Feature", pada Diklat Jurnalistik Pelajar SLTA se-Kabupaten Bulukumba, di SMA Negeri 1 Bulukumba, Selasa, 25 Juni 2013. (ist)

Pemborosan Kata

PEMBOROSAN KATA atau pleonasme adalah salah satu majas dalam bahasa Indonesia. Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak dibutuhkan. (Foto: Asnawin)